TEMPO.CO, New York - Tiga perempat
anak sekolah menengah atas di Amerika mengaku tidak mengkonsumsi
alkohol. Lima alasan utama mereka adalah ilegal, merusak kesehatan, bisa
mempengaruhi prestasi di sekolah, orang tua tidak setuju, dan mereka
tidak ingin seperti orang lain yang menjadi peminum. Demikian seperti
diungkapkan dalam sebuah survei terbaru yang dilakukan terhadap 695
sekolah menengah atas di Amerika.
Hasil survei ini menunjukkan, lebih dari 50 persen siswa cenderung untuk tidak berteman atau berkencan dengan orang yang menjadi peminum pada usia muda. Temuan ini dirilis oleh Mothers Against Drunk Driving (MADD) sebagai bagian dari Red Ribbon Week pada 21-25 Oktober 2013 di Amerika. Kampanye nasional di sekolah dan komunitas ini bertujuan untuk membangun kepedulian mengenai bahaya mengkonsumsi alkohol di kalangan anak muda.
"Sebagai orang dewasa, kita tahu bahwa menjadi peminum pada usia muda bermula ketika sudah mengenal minuman saat anak-anak," kata Presiden MADD Amerika, Jan Withers, dalam siaran pers yang dikutip situs Health Day, 23 Oktober 2013. "Namun, hasil dari survei ini menunjukkan bahwa remaja juga sudah mengerti dan telah menerima pesan kampanye ini dengan baik."
Meskipun hasil survei memberikan berita positif mengenai kecenderungan minum alkohol pada remaja, tetap saja angka kematian pada remaja akibat konsumsi alkohol masih tinggi, yaitu 4.700 per tahun. MADD mengungkapkan, angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan obat-obatan terlarang lainnya.
Alasan itu mendorong dibuatnya program yang disebut Power of You(th), yang bertujuan membantu remaja menghadapi tekanan lingkungan untuk minum alkohol dan mendorong remaja yang bukan peminum alkohol untuk mengajak teman mereka yang lain agar menghindari alkohol.
Sebagai bagian dari Red Ribbon Week, MADD juga mendorong remaja membuat video 15 detik di Instagram untuk berkampanye dengan cara menjawab pertanyaan: "If you don't drink today, what could your tomorrow be?" Pemenang lomba ini akan mendapatkan hadiah pertama dan juga hadiah favorit berupa uang masing-masing US$ 1.500.
HEALTH DAY | ARBA'IYAH SATRIANI
Hasil survei ini menunjukkan, lebih dari 50 persen siswa cenderung untuk tidak berteman atau berkencan dengan orang yang menjadi peminum pada usia muda. Temuan ini dirilis oleh Mothers Against Drunk Driving (MADD) sebagai bagian dari Red Ribbon Week pada 21-25 Oktober 2013 di Amerika. Kampanye nasional di sekolah dan komunitas ini bertujuan untuk membangun kepedulian mengenai bahaya mengkonsumsi alkohol di kalangan anak muda.
"Sebagai orang dewasa, kita tahu bahwa menjadi peminum pada usia muda bermula ketika sudah mengenal minuman saat anak-anak," kata Presiden MADD Amerika, Jan Withers, dalam siaran pers yang dikutip situs Health Day, 23 Oktober 2013. "Namun, hasil dari survei ini menunjukkan bahwa remaja juga sudah mengerti dan telah menerima pesan kampanye ini dengan baik."
Meskipun hasil survei memberikan berita positif mengenai kecenderungan minum alkohol pada remaja, tetap saja angka kematian pada remaja akibat konsumsi alkohol masih tinggi, yaitu 4.700 per tahun. MADD mengungkapkan, angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan obat-obatan terlarang lainnya.
Alasan itu mendorong dibuatnya program yang disebut Power of You(th), yang bertujuan membantu remaja menghadapi tekanan lingkungan untuk minum alkohol dan mendorong remaja yang bukan peminum alkohol untuk mengajak teman mereka yang lain agar menghindari alkohol.
Sebagai bagian dari Red Ribbon Week, MADD juga mendorong remaja membuat video 15 detik di Instagram untuk berkampanye dengan cara menjawab pertanyaan: "If you don't drink today, what could your tomorrow be?" Pemenang lomba ini akan mendapatkan hadiah pertama dan juga hadiah favorit berupa uang masing-masing US$ 1.500.
HEALTH DAY | ARBA'IYAH SATRIANI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar