Sabtu, 10 Mei 2014

Soal Cabe-cabean, Orang Tua Harus Melakukan Ini

Soal Cabe-cabean, Orang Tua Harus Melakukan Ini 

TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena 'cabe-cabean', atau remaja yang berani nakal, mungkin merupakan teguran bagi semua kalangan masyarakat. Masalahnya, tren negatif ini sangat mudah menyebar. Psikolog Tika Bisono menilai peran orang tua dan sekolah sangat berpengaruh untuk menyelesaikan permasalahan ini.

"Tindakan orang tua kurang tepat jika hanya melarang, tapi tak tahu apa sebenarnya yang dilakukan anaknya. Orang tua tak boleh sok tahu. Jika si anak sudah telanjur masuk ke dalam dunia 'cabe-cabean' ini, salah satu cara untuk menyelamatkannya adalah dengan masuk ke dalam dunia mereka. Barulah orang tua bisa menilai sendiri apa yang harus dikhawatirkan," kata Tika kepada Tempo, Selasa, 7 Januari 2014.



Terlebih, Tika merasa fenomena ini juga merupakan tanggung jawab sekolah. Sebab, secara tak langsung, para remaja ini merupakan anak didik dari suatu lembaga pendidikan.

"Sekolah dengan guru bimbingan konseling juga seharusnya menjadi pengawas dalam perkembangan anak didiknya. Harusnya ada bimbingan konseling secara teratur. Biar bagaimanapun, remaja ini tetaplah siswa yang butuh perhatian dari sekolah juga. Prestasi remaja di sekolah akan terganggu jika mereka tercebur terlalu dalam," kata Tika.

Tika menekankan sekolah tak boleh hanya 'tampil' saat siswanya cemerlang. Justru, di saat terpuruk, siswa lebih membutuhkan perhatian dan sorotan dari pihak sekolah.

Selain itu, Tika menegaskan, orang dewasa perlu rendah hati menerima permasalahan ini dan merangkul remaja-remaja itu, bukan hanya melarang dan menegur. Orang tua, sekolah, dan masyarakat tak boleh menganggap fenomena ini hanyalah candaan belaka. Jika tidak, fenomena ini akan menjadi hal lazim dan dianggap tak penting.

RINDU P HESTYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar